Wabup Bengkalis Pimpin Tradisi Mandi Safar di Rupat

icon   Pada 18 Januari 2012 Bagikan ke :
BENGKALIS– Sekitar ribuan warga Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis meriahkan gelar budaya Mandi Safar 1433 Hijriah/ 2012 Masehi. Kegiatan budaya tahunan tersebut, kali ini dipusatkan di Pantai Tanjung Lapin, Desa Punak, Kecamatan Rupat Utara dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis H. Suayatno.

Salah kegiatan juga dalam rangka berupaya melestarikan budaya dan tradisi masyarakat lokal. Sekitar ribuan warga setempat tumpah ruah menghadiri di Pantai Tanjung Lapin itu, untuk menyaksikan acara Ritual Mandi Safar tahun ini. Tidak hanya itu, selain menikmati pesona pantai, para warga pun mandi di pantai meski cuaca terik panas. Serangkaian acara Mandi Safar ini, juga diisi kegiatan permainan rakyat, seperti sumpit dan lomba jong.

Tradisi Mandi Safar ditandai dengan penyiraman air kepada beberapa anak Desa Tanjung Punak oleh Wabup Bengkalis. Kemudian dilanjutkan Staf Ahli Bupati Eldi Ramli, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis H. Ariyanto dan Camat Rupat Utara Agustiar.

Kesempatan ini Wabup Bengkalis H. Suayatno mengatakan, menyambut baik penyelenggaraan tradisi Mandi Safar dilaksanakan masyarakat di Kecamatan Rupat Utara.

“Saya merasa senang dan berbahagia, karena pada kesempatan yang baik ini, dapat bersilaturahim dengan masyarakat Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara. Pertemuan hari ini hendaknya semakin memperkuat silaturrahim, untuk mewujudkan keharmonisan hidup bermasyarakat di Kabupaten Bengkalis,” ujar Wabup Bengkalis H. Suayatno, Rabu (18/1/12).

Diungkapkan Suayatno, budaya Mandi Safar merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat. Tradisi ini, mengandung makna sangat mendalam sebagai upaya perwujudan untuk melestarikan tradisi adat istiadat dan budaya Melayu. Disamping itu, melalui tradisi diharapkan mampu memupuk dan mempererat tali silaturrahim.

“Upaya pelestarian budaya dan tradisi masyarakat lokal merupakan tanggungjawab kita. Hal ini perlu menjadi perhatian kita, mengingat pengaruh budaya asing sangat gencar, sehingga melunturkan tradisi dan budaya masyarakat lokal,” ujar Suayatno.

Kegiatan budaya Mandi Safar sengaja di pusatkan di Kecamatan Rupat Utara, khususnya di Desa Tanjung Punak. Langkah ini untuk mempromosikan pariwisata Pantai Rupat Utara yang terhampar sepanjang lebih kurang 11 kilometer hamparan pasir putih. “Kita patut bangga, karena keberadaan pantai pasir di Tanjung Punak merupakan satu-satunya pantai terindah di Provinsi Riau,” katanya.

Wabup juga meminta kepada seluruh masyarakat dan stokeholder untuk selalu menjaga kebersihan dan keamanan. Sehingga para pengunjung merasa nyaman jika berekreasi. Kemudian sikap sopan santun, ramah kepada setiap pengunjung dan selalu menghidupkan seni budaya yang ada seperti zapin api, joget lambak, serta seni budaya lainnya.

”Kemudian perlu diperhatikan adalah perlunya kreativitas dari masyarakat setempat, seperti menyiapkan souvenir. Sebab para pengunjung selalu mencari cenderamata atau souvenir ketika berada di lokasi wisata untuk dibawa sebagai oleh-oleh,” harapnya.

Guna mendukung sektor pariwisata, Pemkab Bengkalis melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis telah mengagendakan beberapa program, seperti pentas seni terdiri dari tari zapin, joget lambak, langgam melayu, syair, silat dan lawak. Kemudian, olahraga pantai, terdiri dari sepak bola pantai, bola volley pantai, takraw pantai dan lomba memancing, kegiatan sosial terdiri dari gerak jalan santai dan kebersihan pantai.***(dik_RT.C)