Wabup Ingatkan Warga Bengkalis Tak Main Bakar

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
05-November-2010

BENGKALIS - Wakil Bupati Bengkalis Drs Suayatno mengingatkan seluruh masyarakat, untuk tidak membakar lahan menyusul cuaca dalam seminggu terakhir yang kembali panas. Dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, puntung rokok saja sudah bisa memicu terjadinya kebakaran

'Lebih baik kita mencegah terjadinya kebakaran. Jangan membakar lahan karena bisa memicu terjadinya kebakaran yang lebih luas. Apalagi sebagian besar tesktur tanah di kabupaten Bengkalis berupa tanah gambut,' ujar Suayatno .

Dikatakan, belajar dari kebakaran di Sepahat dan Tanjung Leban, upaya melakukan pemadaman di lahan gambut bukan perkara mudah. Beruntung, tak lama setelah itu turun hujan beberapa kali sampai akhirnya kebakaran bisa diminimalisir.

Senada diungkapkan Camat Bengkalis, H Hasan Basri. Dirinya juga mengingatkan para petani dan seluruh warga Bengkalis untuk tidak main bakar lahan, baik saat membersihkan atau membuka lahan perkebunan baru. Kondisi cuaca yang cukup panas dalam seminggu terakhir, memungkinkan kebakaran besar bisa saja terjadi.

Mantan Camat Bukitbatu ini mengatakan, ada beberapa titik rawan dan sangat mudah terbakar bila cuaca panas seperti saat ini. Salah satunya kata, di areal perkebunan dan hutan perbatasan Ketamputih dan Kelemantan, serta di beberapa hutan dengan tekstur gambut yang tebal. 'Kalau kondisi panas terik seperti ini, jangankan sengaja dibakar, puntung rokok yang dibuang ditepi jalan sekalipun bisa menyebabkan kebakaran. untuk itu, kami minta seluruh masyarakat untuk mewaspadai kondisi panas ini,' ujar Hasan.

Sebagian besar petani Bengkalis, menurut Hasan, masih memanfaatkan bekas bakaran sebagai pupuk bagi tanaman sayu-mayur dan lainnya. Asal api bisa dikondisikan dengan baik dan tidak dilakukan dalam partai yang cukup besar, maka masih bisa dibenarkan.

'Misalnya para petani di jalan Bantan, biasanya mereka mengumpulkan semak belukar bekas pancahan, lalu dibakar dalam satu tempat atau dibuat memanjang. Tujuannya agar abu bekas bakaran tetap mengumpul di satu tempat yang ditentukan. Pembakaran seperti ini masih dibenarkan, asalkan semak yang dibakar tidak terlalu banyak,' imbuhnya.

Beberapa tahun lalu, Kecamatan Bengkalis sempat mengalami kebakaran hebat, di antaranya terjadi di hutan dan kebun karet desa Temeran dan Penampi, hutan di perbatasan Bengkalis-Bantan, kawasan hutan di Kelemantan dan daerah-daerah lainnya. 'Jangan sampai musibah itu kembali terjadi, kita mampu mencegahnya. Saya juga minta kepada para kepala desa untuk terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, bisa sewaktu-waktu terjadi kebakaran atau ditemukannya titik api,' harap Hasan.(Zul)