Wakil Bupati Bengkalis Suayatno mengakui, selama kurun waktu 6 (enam)
bulan realisasi pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah
(Jamkesmasda) sebagai program unggulan Pemkab Bengkalis, manfaat yang
diperoleh masyarakat masih belum maksimal.
Demikian disampaikan Wakil Bupati, Suayatno, dalam rapat evaluasi pelaksanaan program Jamkesda Kabupaten Bengkalis, Jumat (23/9/11) pagi di Kantor Bupati Bengkalis di Aula Lantai II.
Suayatno menambahkan, beberapa kelemahan tersebut misalnya kurangnya personil PT Askes di RSUD, peralatan komputer untuk administrasi PT Askes serta ATK masih kurang, serta beberapa kelemahan lain di bidang administrasi. Sementara itu yang berhubungan dengan masyarakat atau pasien adalah obat-obatan untuk pasien selalu tidak terpenuhi oleh pihak rumah sakit, sarana ambulan, dan petunjuk teknis mekanisme Jamkesmasda yang kurang tersosialisasi.
Suayatno mengharapkan dalam pelaksanaan di lapangan benar-benar tepat sasaran. Program berobat gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis ini, bukan hanya sekedar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya bidang kesehatan.
“Kalau masyarakatnya sehat, maka sudah barang tentu program-program lain yang sudah disusun akan bisa terlaksana dengan baik. Dengan kelemahan-kelemahan yang ditemukan di lapangan itu sudah tentu akan mempengaruhi layanan Jamkesmasda untuk masyarakat secara maksimal,” ujar Wabup.
Terkait ditemukannya kelemahan dan persoalan dalam pelaksanaan Jamkesmasda itu, Direktur PT Askes Cabang Dumai Irwan Eduardy mengungkapkan, akan berupaya memperbaiki sebagai tugas dan tanggung jawab ASKES. Benturan lain dikatakan dia, karena dipicu oleh belum bisa dicairkannya anggaran program ini dari Pemkab Bengkalis karena terbentur oleh persoalan pajak.
“Pada prinsipnya kita akan berupaya maksimal, hanya saja kita masih tersandung anggaran yang belum diterima karena persoalan pajak yang harus dibayarkan. Karena untuk dana Jamkesmasda sendiri harus dikenakan pajak,” katanya.
Rapat evaluasi terbatas dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, didampingi Asisten III Setdakab H Tuah Hasrun Saily. Tampak hadir Staf Ahli H Eldy Ramli, Kadis Kesehatan H Zulfanherri, Direktur RSUD Bengkalis H Said Amir, Sekretaris RSUD H Dahen Tawakkal dan PPTK program Jamkesmasda drg Antoni. Sementara dari pihak PT Askes tampak Direktur PT Askes Cabang Dumai Irwan Eduardy beserta staf dan perwakilan PT Askes di Bengkalis, Deswati. (dik_RT)
Demikian disampaikan Wakil Bupati, Suayatno, dalam rapat evaluasi pelaksanaan program Jamkesda Kabupaten Bengkalis, Jumat (23/9/11) pagi di Kantor Bupati Bengkalis di Aula Lantai II.
Suayatno menambahkan, beberapa kelemahan tersebut misalnya kurangnya personil PT Askes di RSUD, peralatan komputer untuk administrasi PT Askes serta ATK masih kurang, serta beberapa kelemahan lain di bidang administrasi. Sementara itu yang berhubungan dengan masyarakat atau pasien adalah obat-obatan untuk pasien selalu tidak terpenuhi oleh pihak rumah sakit, sarana ambulan, dan petunjuk teknis mekanisme Jamkesmasda yang kurang tersosialisasi.
Suayatno mengharapkan dalam pelaksanaan di lapangan benar-benar tepat sasaran. Program berobat gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis ini, bukan hanya sekedar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya bidang kesehatan.
“Kalau masyarakatnya sehat, maka sudah barang tentu program-program lain yang sudah disusun akan bisa terlaksana dengan baik. Dengan kelemahan-kelemahan yang ditemukan di lapangan itu sudah tentu akan mempengaruhi layanan Jamkesmasda untuk masyarakat secara maksimal,” ujar Wabup.
Terkait ditemukannya kelemahan dan persoalan dalam pelaksanaan Jamkesmasda itu, Direktur PT Askes Cabang Dumai Irwan Eduardy mengungkapkan, akan berupaya memperbaiki sebagai tugas dan tanggung jawab ASKES. Benturan lain dikatakan dia, karena dipicu oleh belum bisa dicairkannya anggaran program ini dari Pemkab Bengkalis karena terbentur oleh persoalan pajak.
“Pada prinsipnya kita akan berupaya maksimal, hanya saja kita masih tersandung anggaran yang belum diterima karena persoalan pajak yang harus dibayarkan. Karena untuk dana Jamkesmasda sendiri harus dikenakan pajak,” katanya.
Rapat evaluasi terbatas dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, didampingi Asisten III Setdakab H Tuah Hasrun Saily. Tampak hadir Staf Ahli H Eldy Ramli, Kadis Kesehatan H Zulfanherri, Direktur RSUD Bengkalis H Said Amir, Sekretaris RSUD H Dahen Tawakkal dan PPTK program Jamkesmasda drg Antoni. Sementara dari pihak PT Askes tampak Direktur PT Askes Cabang Dumai Irwan Eduardy beserta staf dan perwakilan PT Askes di Bengkalis, Deswati. (dik_RT)