BENGKALIS - Wakil Bupati Suayatno resmi membuka Festival Pelangi Negeri ditaja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bengkalis, Rabu (22/10/14) kemarin malam.
Kesempatan ini Wabup Suayatno mengungkapkan, kebudayaan dan pembangunan diibaratkan dua sisi mata uang. Kebudayaan merupakan potensi dan pendorong utama pembangunan. Dan pembangunan yang tepat tidak boleh menghilangkan adat istiadat atau kekayaan budaya suatu daerah.
Menurut Wabup Suayatno, agar khasanah budaya Melayu di daerah ini tidak hilang di telan zaman, dibutuhkan keseriusan, perlu kerja keras seluruh stakeholder. Komitmen, inovasi dan kreasi tokoh adat, penggiat seni sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas di daerah ini.
“Apalagi saat ini generasi muda cenderung lebih menyukai kesenian modern dan meninggalkan budaya lokal. Kebudayaan itu adalah modal sosial pembangunan. Apabila pembangunan di suatu daerah atau bangsa menyebabkan hilangnya adat istiadat yang dimiliki, maka daerah atau bangsa itu akan kehilangan jati diri, bisa menyontoh dari negara Jepang, meskipun negara maju tetapi sampai sekarang budayanya tidak luntur,” ujar Wabup Suayatno dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis, Kamis (23/10/14).
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kabupaten Bengkalis Eduar menjelaskan, melalui kegiatan Pelangi Negeri Junjungan ini sebagai salah satu upaya melestarikan dan memelihara keberadaan kesenian tradisional daerah seperti Lagu Langgam Melayu, Rebana, Zapin, dan Kompang pada saat era globalisasi sekarang ini.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi filter dalam mengantisipasi budaya luar yang negatif. Dapat memotivasi seluruh pelaku dan penggiat seni untuk lebih berkreasi dan berinovasi khususnya khasanah budaya Melayu di Kabupaten Bengkalis,” katanya.
Pembukaan kegiatan yang diisi festival Lagu Langgam Melayu, Rebana, Zapin, dan Kompang diikuti seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis tersebut, ditandai dengan pemukulan Kompang oleh Wabup Suayatno bersama Ketua DPRD Heru Wahyudi dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bengkalis.***(dik)/RiauTerkini
Teks foto: Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, Ketua DPRD Heru Wahyudi bersama anggota Forkompinda, memukul Kompang dibukanya Festival Pelangi Negeri Junjungan.
Kesempatan ini Wabup Suayatno mengungkapkan, kebudayaan dan pembangunan diibaratkan dua sisi mata uang. Kebudayaan merupakan potensi dan pendorong utama pembangunan. Dan pembangunan yang tepat tidak boleh menghilangkan adat istiadat atau kekayaan budaya suatu daerah.
Menurut Wabup Suayatno, agar khasanah budaya Melayu di daerah ini tidak hilang di telan zaman, dibutuhkan keseriusan, perlu kerja keras seluruh stakeholder. Komitmen, inovasi dan kreasi tokoh adat, penggiat seni sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas di daerah ini.
“Apalagi saat ini generasi muda cenderung lebih menyukai kesenian modern dan meninggalkan budaya lokal. Kebudayaan itu adalah modal sosial pembangunan. Apabila pembangunan di suatu daerah atau bangsa menyebabkan hilangnya adat istiadat yang dimiliki, maka daerah atau bangsa itu akan kehilangan jati diri, bisa menyontoh dari negara Jepang, meskipun negara maju tetapi sampai sekarang budayanya tidak luntur,” ujar Wabup Suayatno dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis, Kamis (23/10/14).
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kabupaten Bengkalis Eduar menjelaskan, melalui kegiatan Pelangi Negeri Junjungan ini sebagai salah satu upaya melestarikan dan memelihara keberadaan kesenian tradisional daerah seperti Lagu Langgam Melayu, Rebana, Zapin, dan Kompang pada saat era globalisasi sekarang ini.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi filter dalam mengantisipasi budaya luar yang negatif. Dapat memotivasi seluruh pelaku dan penggiat seni untuk lebih berkreasi dan berinovasi khususnya khasanah budaya Melayu di Kabupaten Bengkalis,” katanya.
Pembukaan kegiatan yang diisi festival Lagu Langgam Melayu, Rebana, Zapin, dan Kompang diikuti seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis tersebut, ditandai dengan pemukulan Kompang oleh Wabup Suayatno bersama Ketua DPRD Heru Wahyudi dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bengkalis.***(dik)/RiauTerkini
Teks foto: Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, Ketua DPRD Heru Wahyudi bersama anggota Forkompinda, memukul Kompang dibukanya Festival Pelangi Negeri Junjungan.