04-October-2010
Bengkalis - Masyarakat Pulau Bengkalis maupun Pulau Padang, Kabupaten Meranti, sangat berharap dibangun pelabuhan penyeberangan Roro untuk membuka akses di kedua pulau.
Untuk tahap awal, mungkin cukup kapal ukuran LCT sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan pompong untuk menyeberang atau speedboat.
Selama ini masyarakat yang hendak menyeberang membawa kendaraan roda dua, baik ke Bengkalis atau sebaliknya, menggunakan jasa angkutan pompong. Sementara yang membawa roda empat terpaksa ditinggalkan di Desa Kelamantan Kecamatan Bengkalis atau Desa Kanjau. Sedangkan masyarakat yang ingin berpergian dari Pulau Padang ke Bengkalis atau sebaliknya tanpa membawa roda dua, menggunakan jasa speedboat.
‘’Kita sangat berharap suatu saat nanti di Pulau Bengkalisdan Pulau Padang ini dibangun pelabuhan penyeberangan seperti Air Putih (Bengkalis) dan Sungai Selari (Bukitbatu). Dengan begitu akses masyarakat di dua kabupaten akan terbuka, tidak perlu menggunakan jalur laut yang secara biaya cukup memberatkan dan dibatasi oleh waktu,’’ papar Nahar, warga Bengkalis yang sering berpergian ke Pulau Padang, Ahad (3/10).
Menurutnya, jika dibangun pelaluhan penyeberangan, tidak hanya akses dari Bengkalis ke Pulau Padang atau sebaliknya saja yang terbuka, tapi juga akses ke Merbau dan Selatpanjang (ibu kota Kabupaten Meranti).
‘’Pulau Merbau dan Pulau Padang hanya dipisahkan oleh sungai, cukup dibangun pelabuhan penyebrangan kedua pulau ini akan bersatu. Sementara Merbau dengan Tebing Tinggi sudah satu daratan. Artinya, di Pulau Bengkalis dan Pulau Padang dibangun pelabuhan penyeberangan Roro, akses dua kabupaten ini akan lancar, tidak lagi tergantung pada angkutan laut,’’ jelas Nahar.
Senada dengan Nahar, Ilyas warga Bengkalis lainnya, sangat setuju bahwa untuk menghubungkan Pulau Bengkalis dengan Pulau Padang dibangun pelanuhan penyeberangan Roro. Ia yakin jika wacana tersebut terwujud, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
‘’Masyarakat Pulau Padang sebagian besar berprofesi petani karet. Selama ini mereka tidak bisa memasarkan hasil kebunnya langsung ke Bengkalis karena keterbatasan akses,’’ paparnya.
Menanggapi harapan masyarakat kedua pulau, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis, H Joni Syafrizal, mengatakan, wacana untuk membangun pelabuhan penyeberangan Roro Pulau Bengkalis-Pulau Padang memang sudah ada. Tapi, kapan realisasinya masih memerlukan kajian dan pembahasan lebih lanjut.
‘’Saya pribadi sangat setuju dibangun pelabuhan penyeberangan Roro yang menghubungkan kedua pulau tersebut. Mungkin untuk tahap awal jenis LCT dulu,’’ ujarnya ketika ditemui akhir pekan kemarin.
Menurut Joni, ada dua opsi di mana titik koordinat pelabuhan dibangun. Pertama, di Desa Ketam Putih. Kedua, di Des Kelamantan, tepatnya di Dusun Kanjau.
‘’Secara infrastruktur jalan, di Ketam Putih sudah bagus. Sedangkan di Kanjau, jaraknya dengan Pulau Padang (tepatnya berhadapan dengan Desa Dedap) lebih dekat,’’ ujar Joni.(evi)
Bengkalis - Masyarakat Pulau Bengkalis maupun Pulau Padang, Kabupaten Meranti, sangat berharap dibangun pelabuhan penyeberangan Roro untuk membuka akses di kedua pulau.
Untuk tahap awal, mungkin cukup kapal ukuran LCT sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan pompong untuk menyeberang atau speedboat.
Selama ini masyarakat yang hendak menyeberang membawa kendaraan roda dua, baik ke Bengkalis atau sebaliknya, menggunakan jasa angkutan pompong. Sementara yang membawa roda empat terpaksa ditinggalkan di Desa Kelamantan Kecamatan Bengkalis atau Desa Kanjau. Sedangkan masyarakat yang ingin berpergian dari Pulau Padang ke Bengkalis atau sebaliknya tanpa membawa roda dua, menggunakan jasa speedboat.
‘’Kita sangat berharap suatu saat nanti di Pulau Bengkalisdan Pulau Padang ini dibangun pelabuhan penyeberangan seperti Air Putih (Bengkalis) dan Sungai Selari (Bukitbatu). Dengan begitu akses masyarakat di dua kabupaten akan terbuka, tidak perlu menggunakan jalur laut yang secara biaya cukup memberatkan dan dibatasi oleh waktu,’’ papar Nahar, warga Bengkalis yang sering berpergian ke Pulau Padang, Ahad (3/10).
Menurutnya, jika dibangun pelaluhan penyeberangan, tidak hanya akses dari Bengkalis ke Pulau Padang atau sebaliknya saja yang terbuka, tapi juga akses ke Merbau dan Selatpanjang (ibu kota Kabupaten Meranti).
‘’Pulau Merbau dan Pulau Padang hanya dipisahkan oleh sungai, cukup dibangun pelabuhan penyebrangan kedua pulau ini akan bersatu. Sementara Merbau dengan Tebing Tinggi sudah satu daratan. Artinya, di Pulau Bengkalis dan Pulau Padang dibangun pelabuhan penyeberangan Roro, akses dua kabupaten ini akan lancar, tidak lagi tergantung pada angkutan laut,’’ jelas Nahar.
Senada dengan Nahar, Ilyas warga Bengkalis lainnya, sangat setuju bahwa untuk menghubungkan Pulau Bengkalis dengan Pulau Padang dibangun pelanuhan penyeberangan Roro. Ia yakin jika wacana tersebut terwujud, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
‘’Masyarakat Pulau Padang sebagian besar berprofesi petani karet. Selama ini mereka tidak bisa memasarkan hasil kebunnya langsung ke Bengkalis karena keterbatasan akses,’’ paparnya.
Menanggapi harapan masyarakat kedua pulau, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis, H Joni Syafrizal, mengatakan, wacana untuk membangun pelabuhan penyeberangan Roro Pulau Bengkalis-Pulau Padang memang sudah ada. Tapi, kapan realisasinya masih memerlukan kajian dan pembahasan lebih lanjut.
‘’Saya pribadi sangat setuju dibangun pelabuhan penyeberangan Roro yang menghubungkan kedua pulau tersebut. Mungkin untuk tahap awal jenis LCT dulu,’’ ujarnya ketika ditemui akhir pekan kemarin.
Menurut Joni, ada dua opsi di mana titik koordinat pelabuhan dibangun. Pertama, di Desa Ketam Putih. Kedua, di Des Kelamantan, tepatnya di Dusun Kanjau.
‘’Secara infrastruktur jalan, di Ketam Putih sudah bagus. Sedangkan di Kanjau, jaraknya dengan Pulau Padang (tepatnya berhadapan dengan Desa Dedap) lebih dekat,’’ ujar Joni.(evi)