BENGKALIS - Sebagaimana organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat kedaerahan lainnya, keberadaan Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kabupaten Bengkalis, merupakan salah satu bentuk dan bukti nyata kepedulian masyarakat, untuk terus berperan aktif dalam membangun kabupaten Bengkalis.
"Oleh sebab itu, sesuai salah satu adat Simalungun, yaitu haroan atau semangat gotong royong yang sudah tertanam dan menjadi jati diri masyarakat Simalungun sejak lama, kami berharap, seluruh keluarga besar IKEIS senantiasa bersebati dan sehati, bahu membahu, serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan", harap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Bengkalis, H Arianto saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Minggu (14/08/2016).
Harapan tersebut disampaikan H Arianto dihadapan puluhan warga IKEIS saat melakukan ziarah di makam Raja Sang Naualuh Damanik di desa Senggoro, kecamatan Bengkalis. Ziarah kali ini juga dihadiri anggota DPD/MPR RI daerah pemilihan Riau, yang juga putri Simalungun, Rosti Uli Boru Purba.
Selain itu, sempena HUT ke-3 IKEIS, Arianto juga berharap semoga ke depan, IKEIS kabupaten Bengkalis kian maju dan berjaya, serta senantiasa berkontribusi bagi percepatan pembangunan, serta kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan umat islam, baik di daerah ini, maupun di kabupaten Simalungun.
Sementara itu Rosti Uli Boru Purba, mendukung sepenuhnya usulan IKEIS kabupaten Bengkalis untuk menetapkan Raja Sang Naualuh Damanik sebagai pahlawan nasional dari kerajaan Siantar.
"Kita tahu bahwa Sang Naualuh Damanik adalah seorang raja yang berjuang menantang penjajahan Belanda untuk melepaskan rantai penjajahan. Selama lebih kurang 18 tahun melawan kekuasaan penjajahan, sehingga beliau diasingkan ke Bengkalis. Oleh sebab itu sudah sepantasnya beliau dijadikan pahlawan nasional" katanya.
Melihat besarnya jasa dan pengorbanan Raja Sang Naualuh Damanik karena dianggap sudah ikut berjuang mengusir penjajah dari tanah air, Rosti Uli Boru Purba berjanji agar sang raja secepatnya ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Saya akan bicarakan dulu dengan kawan-kawan di DPD/MPR bagaimana mekanisme pengusulannya. Tapi pada prinsipnya saya sangat mendukung Raja Sang Naualuh Damanik untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional", pungkasnya.
Selain ritual tabur bunga, ziarah ini diawali dengan baca doa dan yasin bersama-sama, kemudian ketua IKEIS kabupaten Bengkalis Sehat Abdi Saragih bersama ketua adat Simalungan berkesempatan menyerahkan cenderamata berupa kain ulos kepada H Arianto, Rosti Uli Boru Purba, dan tokoh masyarakat desa Senggoro.
Teks Photo: Plt. Sekda H Arianto didampingi warga Simalungun asal kabupaten Bengkalis saat ziarah makam Raja Sang Naualuh Damanik di desa Senggoro, Minggu (14/08/2016).
"Oleh sebab itu, sesuai salah satu adat Simalungun, yaitu haroan atau semangat gotong royong yang sudah tertanam dan menjadi jati diri masyarakat Simalungun sejak lama, kami berharap, seluruh keluarga besar IKEIS senantiasa bersebati dan sehati, bahu membahu, serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan", harap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Bengkalis, H Arianto saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Minggu (14/08/2016).
Harapan tersebut disampaikan H Arianto dihadapan puluhan warga IKEIS saat melakukan ziarah di makam Raja Sang Naualuh Damanik di desa Senggoro, kecamatan Bengkalis. Ziarah kali ini juga dihadiri anggota DPD/MPR RI daerah pemilihan Riau, yang juga putri Simalungun, Rosti Uli Boru Purba.
Selain itu, sempena HUT ke-3 IKEIS, Arianto juga berharap semoga ke depan, IKEIS kabupaten Bengkalis kian maju dan berjaya, serta senantiasa berkontribusi bagi percepatan pembangunan, serta kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan umat islam, baik di daerah ini, maupun di kabupaten Simalungun.
Sementara itu Rosti Uli Boru Purba, mendukung sepenuhnya usulan IKEIS kabupaten Bengkalis untuk menetapkan Raja Sang Naualuh Damanik sebagai pahlawan nasional dari kerajaan Siantar.
"Kita tahu bahwa Sang Naualuh Damanik adalah seorang raja yang berjuang menantang penjajahan Belanda untuk melepaskan rantai penjajahan. Selama lebih kurang 18 tahun melawan kekuasaan penjajahan, sehingga beliau diasingkan ke Bengkalis. Oleh sebab itu sudah sepantasnya beliau dijadikan pahlawan nasional" katanya.
Melihat besarnya jasa dan pengorbanan Raja Sang Naualuh Damanik karena dianggap sudah ikut berjuang mengusir penjajah dari tanah air, Rosti Uli Boru Purba berjanji agar sang raja secepatnya ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Saya akan bicarakan dulu dengan kawan-kawan di DPD/MPR bagaimana mekanisme pengusulannya. Tapi pada prinsipnya saya sangat mendukung Raja Sang Naualuh Damanik untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional", pungkasnya.
Selain ritual tabur bunga, ziarah ini diawali dengan baca doa dan yasin bersama-sama, kemudian ketua IKEIS kabupaten Bengkalis Sehat Abdi Saragih bersama ketua adat Simalungan berkesempatan menyerahkan cenderamata berupa kain ulos kepada H Arianto, Rosti Uli Boru Purba, dan tokoh masyarakat desa Senggoro.
Teks Photo: Plt. Sekda H Arianto didampingi warga Simalungun asal kabupaten Bengkalis saat ziarah makam Raja Sang Naualuh Damanik di desa Senggoro, Minggu (14/08/2016).