Asisten Administrasi Minta Lestarikan Permainan Rakyat

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
21-July-2010

Bengkalis - Perkembangan teknologi dan informasi ternyata dapat melunturkan kecintaan generasi muda terhadap budaya bangsa, khususnya permainan rakyat. Kondisi ini dapat merugikan eksistensi sebuah budaya. Untuk itu, permainan rakyat perlu senantiasa dikembangkan dan dilestarikan.

Demikian penegasan Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Bengkalis, Drs. H Tengku Zainuddin, MSi, saat membuka lomba permainan rakyat dalam rangka Hari Jadi Bengkalis ke 498 tahun 2010, bertempat di Lapangan Pasir Andam Dewi Bengkalis, Selasa (20/7).

Lebih jauh dikatakannya, bentuk pelestarian permainan rakyat tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk perlombaan.

“Dengan perlombaan permainan rakyat ini akan tumbuh rasa cinta kepada budaya anak negeri. Bila kita telah cinta pada budaya kita sendiri, yaitu kebudayaan melayu, dengan sendirinya kita akan melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari”, jelasnya.

Melalui lomba ini, kata Ketua Hari Jadi Bengkalis 2010 ini, ini sebuah ajang untuk menunjukkan hak milik dan identitas sebuah kebudayaan.

“Budaya melayu yang telah diwariskan oleh datuk dan nenek kita ini adalah hak miliki kita, dan ini identitas kita yang mesti dijaga dan dirawat baik-baik. Jangan sampai milik kita ini diklaim orang lain sebagai milik mereka, dan pada akhirnya kita akan kehilangan identitas diri. Apalagi yang mesti dibanggakan jika identitas diri kita telah tiada?”, Tanya Zainuddin yang juga ketua pelaksana Hari Jadi Bengkalis ke 498 ini dengan tegas.

Selain diperlombakan, permainan rakyat diajarkan pula dalam kurikulum di sekolah-sekolah.

“Kita sadar betul, bahwa melalui pendidikanlah kita dapat menumbuhkan kecintaan kita pada budaya melayu. Untuk itu, kita siapkan kurikulumnya dan materi ajarnya, lalu pelajaran ini kita sampaikan disemua jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas”, jelasnya.

Masih Zainuddin, dalam permainan rakyat terkandung berbagai nilai yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Misalnya untuk permainan terompa panjang, nilai-nilai yang terkandung didalamnya antara lain, nilai kekompakan, kerjasama, kedisiplinan, kesabaran, dan prestasi. Tanpa nilai-nilai ini, sebuah terompa panjang yang dimainkan oleh empat orang, akan mudah jatuh dan tidak akan sampai finish”, jelasnya.

Sementara itu, ketua bidang lomba permainan rakyat, Drs. Yuhelmi, didampingi anggota panitia Drs. Hermanto mengatakan, jenis-jenis permainan yang diperlombakan pada HUT Bengkalis tahun 2010 ini sebanyak 11 jenis permainan diantaranya, Terompa Panjang, Engrang, Layang-layang, Gasing, Panjat Pinang, dan Jong. Kemudian permainan Congkak, Pacu Sampan, Pacu Becak, Tepuk Bantal, dan Pacu Goni.

sumber bagian humas