Bupati Bengkalis dan Simalungun hadiri pelantikan PMS

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
21-March-2010

Bengkalis - Untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan sesame warga Kabupaten Bengkalis yang berasal dari Kabupaten Simalungun, telah dibentuk persatuan masyarakat Simalungun Kabupaten Bengkalis yang diberi nama Partuha Maujana Simalungun. (PMS) Pengukuhan organisasi masa bakti 2010-2015 yang dinakhodai Sabarman Damanik ini dilakukan oleh DPP PMS yang diwakili Sekjen Marsiaman Saragih.

Turut hadir dalam acara ini antara lain, Bupati Bengkalis H Syamsurizal yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Drs. H T Zainuddin, MSi dan Bupati Simalungun yang diwakili Asisten Administrasi Pembangunan, Mudzrin Saragih, SSos. Hadir pula tamu undangan lainnya seperti, Wakil kektua DPRD Suayatno, anggota DPRD Arwan Mahidin, Camat Mandau yang diwakili Kasi PMD, Ismet, dan sejumlah ketua organisasi adat dan organisasi kepemudaan.

Dalam pengarahannya, Bupati Bengkalis memuji kebersamaan warga Kabupaten Bengkalis yang berasal dari Kabupaten Simalungun. “Terus terang saya sangat bangga atas penyelenggaraan kegiatan pengukuhan ini. Ini menandakan kebersamaan dan kekeluargaan Saudara yang berhimpun dalam PMS ini begitu kompak. Ini merupakan modal untuk pembangunan Kabupaten Bengkalis ke depan menuju yang lebih”, jelas Bupati Syamsurizal dalam pidato tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Drs. H T Zainuddin, MSi.

Lebih jauh Zainuddin menjelaskan, era globalisasi dapat menimbulkan ekses negative pada pertumbuhan dan perkembangan suatu budaya. “Dari aspek negatif saya melihat bahwa, arus globalisasi telah menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan. seperti memudarnya budaya asli suatu daerah, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, bahkan gaya hidup masyarakat cenderung kebarat-baratan”, jelasnya.

Keberadaan organisasi kedaerahan, menurutnya, mesti dilihat dari sudut pandang pembangunan kesejahteraan masyarakat yang lebih maju. “Organisasi ini harus mampu bergandengan tangan bersama pemerintah untuk turut mewujudkan pembangunan kemasyarakatan yang lebih maju, lebih bermartabat, dan lebih sejahtera”, harapnya.

Untuk itu, jelasnya, warga Kabupaten Bengkalis asal Simalungun harus mampu menjadi warga Kabupaten Bengkalis seutuhnya. Jangan setengah-setengah. Artinya, kecintaan kepada Kabupaten Bengkalis harus lebih kuat. Ini sesuai peribahasa, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”, pintanya.

Sementara itu, Bupati Simalungun yang diwakili Asisten Administrasi Pembangunan Mudzir Saragih, SSos dalam sambutannya mengajak masyarakat yang berasal dari Simalungun yang ada di Kabupaten Bengkalis untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Disini saudara tinggal, disini saudara hidup, dan disini saudara membesarkan anak. Sebagai pendatang, saudara harus pandai-pandai membina kerukunan hidup dengan masyarakat lainnya. Hak dan kewajiban saudara di mata hokum sama. Untuk itu, jadilah pelaku pembangunan, dan jangan jadi penonton dalam pembangunan”, harapnya.

Masyarakat Kabupaten Bengkalis dan masyarakat Simalungun, menurutnya, telah menjadi satu sejak lama. Ini dapat dibuktikan dengan adanya makam Raja Sang Nawaluh yang dimakamkan di Bengkalis. “Dulu masa penjajahan Belanda, Opung kami Raja Sang Nawaluh dibuang ke Bengkalis. Oleh masyarakat Bengkalis, opung kami dianggap sebagai tuan guru. Ini bukti sejarah yang tak bias kita bantah, bahwa kita sebenarnya dua rumpun budaya yang berbeda ini telah lama bersatu. Ini mesti Saudara jaga dengan sebaik-baiknya demi pembangunan Kabupaten Bengkalis ke depan”, harapnya.

Sebelumnya, ketua terpilih, Sabarman Damanik, SSos dalam sambutannya mengajak seluruh komponen kepengurusan PMS untuk bekerja keras mewujudkan visi dan misi organisasi.

“Kita bisa maju jika kita bersama dan kompak. Untuk itu, mari kita bersama-sama membesarkan organisasi ini dengan program kerja dan kegiatan yang benar-benar nyata bagi seluruh anggota PMS”, harapnya.

sumber bagian humas