30 Desa di Kecamatan Bengkalis Kini Nikmati Air Bersih Teknologi Membran

icon   Pada 17 Juni 2015 Bagikan ke :
BENGKALIS - Selain infrastruktur, persoalan air bersih juga masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Dengan adanya peran pihak swasta yang ikut membantu, kini 30 desa yang ada di Kecamatan Bengkalis sudah bisa menikmati air bersih.

Melalui program corporate social responsibility (CSR), Bank Mandiri menyerahkan bantuan alat penyuling air, Selasa (16/6/2015). Secara simbolis, penyerahan bantuan senilai Rp690 juta itu dilakukan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada perwakilan warga Parit Bangkong, Kelurahan Damon.

Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI H Jon Erizal, Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rahman, Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh dan Wakil Bupati H Suayatno menyaksikan penyerahan tersebut. Bupati Bengkalis, baik atas nama pemerintah maupun masyarakat, mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan Bank Mandiri dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Bengkalis tersebut.

''Semoga bantuan serupa dapat juga diberikan di kecamatan lain dan diikuti perusahaan lain yang ada di daerah ini,'' harap Herliyan seraya mengingatkan warganya untuk memelihara bantuan itu dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu, Royke Tumilaar mengharapkan keberadaan alat penyuling air bertenaga listrik tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

''Bantuan ini merupakan realisasi kepedulian sosial kami kepada masyarakat Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Bank Mandiri selama ini. Tentunya, kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik agar tetap dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,'' ungkap Royke.

Alat penyuling yang diserahkan itu, kata Royke, merupakan kreasi Professor I Gede Wenten, pakar teknologi membran dari ITB. Alat itu mampu menyuling 2.000 liter air kotor per jam menjadi air bersih siap minum.

Sambungnya, alat tersebut memanfaatkan membran ultrafiltrasi (UF) yang mampu secara sempurna menghilangkan unsur koloid, bakteri, virus dan semua partikel yang dapat menyebabkan kekeruhan dalam air dengan tetap menjaga kandungan mineral penting di dalamnya.

''Untuk meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan, alat penyuling ini juga dilengkapi dengan unit karbon aktif yang dapat menghilangkan bau dan mikroorganisme terlarut dalam air yang tidak dapat tersaring oleh membran UF,'' katanya.

Melalui bantuan alat penyuling ini, Royke menambahkan, Bank Mandiri juga ingin mendukung kreativitas anak bangsa dalam mencari solusi untuk memecahkan permasalahan sosial yang ada, seperti krisis air bersih.

Di bagian lain Royke menjelaskan penyerahan hibah ini merupakan bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri. Adapun implementasi program PKBL tersebut dilaksanakan melalui tiga pilar utama.

''Yaitu pembentukan komunitas mandiri melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri yang bertujuan untuk membina kelompok masyarakat/komunitas secara terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses,'' paparnya. (ail)/GoRiau

Teks Photo : Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro memperlihatkan air baku dan air bersih hasil penyaringan alat bantuan PT Bank Mandiri Tbk di Parit Bangkong, Kelurahan Damon, Kecamatan Bengkalis, Selasa (16/6/2015).