Sebanyak 33 desa belum bisa menerima dana ADD (Alokasi Dana Desa). ini
dikarenakan puluhan desa tersebut belum menyerahkan APB-Desa.
Jika hingga akhir tahun ini APB-Desa tersebut tak juga diserahkan, maka dana yang telah dialokasikan akan dikembalikan ke kas daerah.
"Kita sudah sering menyampaikan agar desa-desa ini segera menyerahkan perdes (APB Desa, red), tapi sampai sekarang belum juga kita terima. Padahal syarat untuk proses pencairan ADD harus ada itu," ujar Kabid Pemerintahan Desa BPMPD Kabupaten Bengkalis, Azman, Selasa (20/9).
Dikatakan, sepertinya keterlambatan desa-desa tersebut dalam menyampaikan Perdes bukan karena unsur kesengajaan, melainkan faktor kurangnya SDM. Walaupun desa tersebut terbilang masih cukup dekat dengan ibu kota kabupaten, tapi masih ada juga yang SDM-nya masih rendah. Akibatnya, untuk menyusun Perdes mereka masih merasa agak kesulitan.
"Tak bisa kita patok desa yang dekat dengan kota SDM-nya bagus, dan desa yang jauh SDM nya rendah, padahal untuk mengatasi masalah tersebut BPMPD sudah melaksanakan sosialiasi." lanjut Azman.
Hingga September ini, sambung Azman lagi, tercatat sudah ada 55 desa yang mencairkan dana ADD.
Hanya saja apakah dana tersebut sudah dipakai atau belum pihaknya belum melakukan konfirmasi ke kecamatan.
"Memang dananya sudah ditransfer ke rekening desa, tapi untuk proses pencairan harus ada rekomendasi dari camat. Kalau ada SPj yang belum dibuat, tentu pihak kecamatan akan minta dulu SPj tersebut baru dananya bia dicairkan setelah ada rekomendasi," ujar Azman.(evi_RP.C)
Jika hingga akhir tahun ini APB-Desa tersebut tak juga diserahkan, maka dana yang telah dialokasikan akan dikembalikan ke kas daerah.
"Kita sudah sering menyampaikan agar desa-desa ini segera menyerahkan perdes (APB Desa, red), tapi sampai sekarang belum juga kita terima. Padahal syarat untuk proses pencairan ADD harus ada itu," ujar Kabid Pemerintahan Desa BPMPD Kabupaten Bengkalis, Azman, Selasa (20/9).
Dikatakan, sepertinya keterlambatan desa-desa tersebut dalam menyampaikan Perdes bukan karena unsur kesengajaan, melainkan faktor kurangnya SDM. Walaupun desa tersebut terbilang masih cukup dekat dengan ibu kota kabupaten, tapi masih ada juga yang SDM-nya masih rendah. Akibatnya, untuk menyusun Perdes mereka masih merasa agak kesulitan.
"Tak bisa kita patok desa yang dekat dengan kota SDM-nya bagus, dan desa yang jauh SDM nya rendah, padahal untuk mengatasi masalah tersebut BPMPD sudah melaksanakan sosialiasi." lanjut Azman.
Hingga September ini, sambung Azman lagi, tercatat sudah ada 55 desa yang mencairkan dana ADD.
Hanya saja apakah dana tersebut sudah dipakai atau belum pihaknya belum melakukan konfirmasi ke kecamatan.
"Memang dananya sudah ditransfer ke rekening desa, tapi untuk proses pencairan harus ada rekomendasi dari camat. Kalau ada SPj yang belum dibuat, tentu pihak kecamatan akan minta dulu SPj tersebut baru dananya bia dicairkan setelah ada rekomendasi," ujar Azman.(evi_RP.C)