BENGKALIS- Bupati Bengkalis Herliyan Saleh mengakui ada empat persoalan atau
kendala yang penting harus digaris bawahi dan diperhatikan dalam
pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bengkalis ke depan.
Menurut Herliyan, poin-poin persoalan yang menjadi kendala dan hambatan
kemajuan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan itu antara lain,
sarana dan prasarana aparatur yang terbatas, tenaga-tenaga ahli yang
profesional masih kurang, masih rendahnya etos kerja aparat maupun
masyarakat.
Kemudian, adanya desa-desa yang terpencil baik di pulau maupun di
daratan. Kemudian, faktor demografis masyarakat Kabupaten Bengkalis yang
multietnis.
Demikian disampaikan Herliyan Saleh, dalam sambutannya saat menyampaikan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bengkalis terhadap
penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2011 kepada DPRD Kabupaten Bengkalis, Senin
(21/5/12) petang kemarin.
Beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bengkalis. Di antaranya,
sarana dan prasarana aparatur terbatas, tenaga-tenaga ahli profesional
masih kurang, masih rendahnya etos kerja aparat maupun masyarakat,
paparnya.
Disamping itu faktor geografis yang terdiri dari desa-desa yang
terpencil baik di pulau-pulau maupun di daratan, dan faktor demografis
masyarakat Kabupaten Bengkalis yang multietnis turut pula mempengaruhi
kemajuan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten
Bengkalis serta kendala-kendala lainnya,imbuhnya.
Sementara itu, dibagian lain dipaparkan Herliyan Saleh, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bengkalis TA 2011 lalu, mengalami surplus sebesar Rp
776,5 miliar. Karena terjadi realisasi pendapatan yang lebih besar dari
realisasi belanja. Sehingga menimbulkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran
(SilPa) APBD TA 2011 menjadi tinggi atau sebesar Rp 1,6triliun.
Dikatakan, secara rinci target Pendapatan Kabupaten Bengkalis Tahun 2011
adalah sebesar Rp 2,6 triliun dan terealiasi sebesar Rp 3,5 triliun.
Ini berarti Pendapatan Kabupaten Bengkalis tahun 2011
melebihi sebesar 132,32 persen dari target yang ditetapkan.
Angka ini dicapai dari hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp216
miliar, Dana Perimbangan sebesar Rp 3,1 triliun dan lain-lain
Pendapatan yang sah sebesar Rp 146 miliar,ujarnya.
Selanjutnya,mengenai Belanja Daerah, dengan anggaran sebesar Rp 3,4 triliun yang
terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung tercatat
realisasi sebesar Rp 2,7 triliun. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengalami surplus
sebesar Rp 776,5 miliar.
Dalam sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah,
Herliyan juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menerima
penerimaan pembiayaan Rp 1,1 triliun, dan juga melakukan aktivitas
pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 319,6 miliar sehingga pembiayaan netto
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 835,7 miliar.
Dengan demikian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Kabupaten
Bengkalis adalah sebesar Rp1,6 triliun yang didapat dari penjumlahan
surplus sebesar Rp 798,8 milyar dan pembiayaan netto sebesar Rp835,7
miliar.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Bengkalis Tahun Anggaran 2011 dapat dikatakan berjalan dengan baik
kendatipun harus diakui penyerapan dana APBD Kabupaten Bengkalis Tahun
Anggaran 2011, sebagai salah satu indikator pencapaian target kinerja,
belum maksimal oleh beberapa SKPD,terangnya lagi.***(dik)