Empat Persoalan Masih Hambat Pembangunan Bengkalis

icon   Pada 24 Mei 2012 Bagikan ke :

BENGKALIS- Bupati Bengkalis Herliyan Saleh mengakui ada empat persoalan atau kendala yang penting harus digaris bawahi dan diperhatikan dalam pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bengkalis ke depan.

Menurut Herliyan, poin-poin persoalan yang menjadi kendala dan hambatan kemajuan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan itu antara lain, sarana dan prasarana aparatur yang terbatas, tenaga-tenaga ahli yang profesional masih kurang, masih rendahnya etos kerja aparat maupun masyarakat.

Kemudian, adanya desa-desa yang terpencil baik di pulau maupun di daratan. Kemudian, faktor demografis masyarakat Kabupaten Bengkalis yang multietnis.

Demikian disampaikan Herliyan Saleh, dalam sambutannya saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bengkalis terhadap penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2011 kepada DPRD Kabupaten Bengkalis, Senin (21/5/12) petang kemarin.

Beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bengkalis. Di antaranya, sarana dan prasarana aparatur terbatas, tenaga-tenaga ahli profesional masih kurang, masih rendahnya etos kerja aparat maupun masyarakat, paparnya.

Disamping itu faktor geografis yang terdiri dari desa-desa yang terpencil baik di pulau-pulau maupun di daratan, dan faktor demografis masyarakat Kabupaten Bengkalis yang multietnis turut pula mempengaruhi kemajuan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bengkalis serta kendala-kendala lainnya,imbuhnya.

Sementara itu, dibagian lain dipaparkan Herliyan Saleh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis TA 2011 lalu, mengalami surplus sebesar Rp 776,5 miliar. Karena terjadi realisasi pendapatan yang lebih besar dari realisasi belanja. Sehingga menimbulkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SilPa) APBD TA 2011 menjadi tinggi atau sebesar Rp 1,6triliun.

Dikatakan, secara rinci target Pendapatan Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 adalah sebesar Rp 2,6 triliun dan terealiasi sebesar Rp 3,5 triliun. Ini berarti Pendapatan Kabupaten Bengkalis tahun 2011 melebihi sebesar 132,32 persen dari target yang ditetapkan.

Angka ini dicapai dari hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp216 miliar, Dana Perimbangan sebesar Rp 3,1 triliun dan lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp 146 miliar,ujarnya.

Selanjutnya,mengenai Belanja Daerah, dengan anggaran sebesar Rp 3,4 triliun yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung tercatat realisasi sebesar Rp 2,7 triliun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengalami surplus sebesar Rp 776,5 miliar.

Dalam sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah, Herliyan juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menerima penerimaan pembiayaan Rp 1,1 triliun, dan juga melakukan aktivitas pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 319,6 miliar sehingga pembiayaan netto pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 835,7 miliar.

Dengan demikian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Kabupaten Bengkalis adalah sebesar Rp1,6 triliun yang didapat dari penjumlahan surplus sebesar Rp 798,8 milyar dan pembiayaan netto sebesar Rp835,7 miliar.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2011 dapat dikatakan berjalan dengan baik kendatipun harus diakui penyerapan dana APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2011, sebagai salah satu indikator pencapaian target kinerja, belum maksimal oleh beberapa SKPD,terangnya lagi.***(dik)