BENGKALIS - Pada saat ini umat islam tengah menghadapi berbagai pengaruh negatif yang menyebabkan terkikisnya akidah dan akhlak umat islam. mulai dari masalah narkoba yang hadir di tengah-tengah masyarakat, pergaulan bebas, prostitusi, kenakalan remaja, minuman keras dan munculnya aliran sesat.
Kondisi ini tentu butuh perhatian dan penanganan serius dari segenap masyarakat umat islam di negeri junjungan, khususnya Kabupaten Bengkalis.
Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Andris Wasono saat menghadiri acara Peringatan Haul Syeikh Abdul Qodir Al-jailani yang ditaja oleh Jamaah Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Muqtabaroh Desa Pedekik, Sabtu (20/11/2019), yang bertempat di masjid Al Falah Desa Pedekik.
Kemudian lanjut Andris, kita tidak boleh lengah menghadapi pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi ini. Jika kita lengah, umat islam di negeri ini akan goyah terombang-ambing.
"Ibarat buih di tengah lautan yang sangat rentan terpecah dihempas oleh gelombang besar. Bisa saja, hal tersebut terjadi pada umat islam di Kabupaten Bengkalis pada umumnya," jelas Andris.
Menghadapi persoalan yang terjadi di tengah-tengah umat islam, kita harus selalu membentengi dengan nilai-nilai keagamaan, paparnya.
Masih kata Andris, dalam masyarakat muslim nama Al-Jailani lebih membumi karena ajaran amaliahnya. Sehingga, namanya sangat populer, dijadikan sarana wushuliyyah, serta selalu disebut dalam setiap acara-acara keagamaan, di samping manakib-nya yang juga banyak dibaca tentang riwayat hidup sang tokoh.
"Kebesaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bukan semata-mata karena faktor nasab dan karamahnya. Ia termasuk pemuda yang cerdas, pendiam, berbudi pekerti luhur, jujur, dan berbakti kepada orang tua," imbuh Andris.
Mudah-mudahan dengan peringatan haul ini kita bisa mentauladani kehidupan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kehidupan kita sehari-hari, harap Andris. #PROKOPIM