BANTAN, PROKOPIM - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi didaulat sebagai Inspektur pada Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Desa Pasiran Kecamatan Bantan, Kamis (22/10/20) pagi.
Kapolda Riau hadir bersama Pj Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi, Kapolres Bengkalis Hendra Gunawan, Kasi Intel Kodim 0303 Bengkalis Kapten Cpl Farimus Hendriko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil H Ismail, Kepala Badan Kesbangpol H Hermanto Baran, Plt Kepala Kemenag H Charles, Sekretaris Dinas Pendidikan Agus Ilfridimalis, Camat Bantan Supandi, Kepala Bagian Prokopim H Muhammad Fadhli dan Kepala Bagian Kesra H Hambali.
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi saat membacakan Amanat Menteri Agama RI, Fachrul Razi menyebutkan, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.
"Selain penetapan Hari Santri, Presiden juga telah menetapkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren. Ini menjadi sejarah baru bentuk rekognisi (pengakuan) Negara terhadap pesantren sebagai afirmasi dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Dan dengan Undang-undang ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya," kata Kapolda Riau.
Kemudian Agung juga menyebut peringatan Hari Santri tahun 2020 dengan tema,"Santri Sehat Indonesia Kuat", ini diangkat berdasar fakta bahwa dunia Internasional, tak terkecuali Indonesia, saat ini, tengah dilanda pandemi global corona virus disease 2019 (covid-19).
"Kita semua sadar sepenuhnya, bahwa pesantren adalah entitas yang rentan dengan persebaran covid-19. Keseharian dan pola komunikasi para santri yang terbiasa tidak berjarak antara satu dengan lainnya adalah model komunikasi yang islami, unik dan khas, namun sekaligus juga rentan terhadap penularan virus. Namun tidak pula dapat dipungkiri lanjut Agung, ada beberapa pesantren juga yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi covid-19. Ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimiliki," kata Agung.