Konversi Minyak Tanah ke Elpiji

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
12-November-2009

Tunggu Konfirmasi Pertamina

BENGKALIS -- Terkait konversi minyak tanah ke elpiji, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis masih menunggu konfirmasi dari Pertamina. Sementara itu, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis, sudah menyiapkan sarana penunjang seperti stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE).

'Sesuai rencana pelaksanaan penggantian minyak tanah ke elpiji, dilakukan pada November ini. Kita masih menunggu konfirmasi dari Pertamina menyangkut evaluasi data penerima,' ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis, Andry Sukarmen disela-sela pelantikan unsur pimpinan DPRD Bengkalis, Rabu (12/11) kemarin.

Sejauh ini, pendataan terhadap penerima tabung gas elpiji seberat 3 Kg ini sudah dilakukan pihak konsultan. Jumlahnya sebanyak 144 ribu kepala keluarga (KK), kemudian data tersebut diserahkan kepada pihak Pertamina. Hanya saja, jumlah alokasi tabung gas elpiji untuk kabupaten Bengkalis sebanyak 130 ribu, otomatis jumlah data yang ada maka akan dilakukan pengurangi sebanyak hampir 14 ribu.

Akibat tidak sinkronnya jumlah tersebut, maka pihak Pertamina mengevaluasi data yang diserahkan pihak konsultan. Teruma untuk mendahulukan kepala keluarga yang benar-benar dianggap layak menerima tabung gas 3 Kg itu. Dikatakan Andry, meski saat ini masih dalam tahap evaluasi, namun pihak Pertamina tetap menyanggupi untuk melaksanakan program ini pada bulan November ini.

'Mudah-mudahan, cepat terealisasi. Sejauh ini kita sudah menyiapkan data yang dibutuhkan. Kemudian menyiapkan pelaku distribusi, dari tingkat agen hingga pangkalan,' ujar Andry.

Sementara itu, mengenai stasiun pengisian bahan bakar elpiji, sudah berdiri di Desa Sebangar, Kecamatan Mandau. Jadi setiap pengisian elpiji baik itu dari Pulau Bengkalis, Rupat, Bukit Batu dan Siak Kecil, nantinya akan dibawa ke SPBE Desa Sebangar. Stasiun ini mempunyai kapasitas sebesar 60 ton per hari. 'Kalau sudah beroperasi, sudah bisa menangani kebutuhan masyarakat Kabupaten Bengkalis,' ungkap Andry Sukarmen.

Diungkapkan Andry Sukarmen, program konversi minyak tanah ke gas elpiji sejak jauh hari sudah dilakukan sosialisasi pada masyarakat. Dari sosialisasi itu, pada umumnya masyarakat sangat menerima program tersebut. Memang sedikit ada kekhawatiran masyarakat akan dampak dari tabung gas tersebut dan jaminan ketersediaan gas. Namun setelah diberikan penjelasan secara matang  oleh petugas di lapangan, akhirnya masyarakat menerima dengan terbuka. Terlebih, pemerintah pusat perlahan-lahan melepaskansubsidi minyak tanah tersebut. (auf)