“Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan, bukan hal yang baru lagi bagi masyarakat kita di Kabupaten Bengkalis ini. Kebakaran hutan dan lahan dipandang telah menjadi salah satu bentuk gangguan terhadap kelestarian lingkungan hidup khususnya kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya”, ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis yang dalam diwakili oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Drs. Fenny Hafzan, Kamis (31/05/12).
Di dalam sambutan pembukaan acara Pelatihan tersebut, Drs Fenny Hafzan menyebutkan, Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangkaian kegiatan pemantauan kebakaran hutan dan lahan dapat digunakan untuk mengakses semua informasi yang berkaitan dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan yang sedang terjadi. Salah satu teknologi informasi yang sangat membantu kegiatan pemantauan kebakaran hutan dan lahan adalah dengan memanfaatkan sistim informasi jaringan internet dan Geographic Information System (GIS). Melalui jaringan internet dan Geographic Information System, data dan informasi berkaitan dengan informasi kebakaran hutan dan lahan yang diperoleh dapat segera diproses dan diolah menjadi informasi yang lebih mudah dimengerti, tepat dan akurat.
“Kegiatan pencegahan dan pemantauan yang telah dilaksanakan selama ini belum begitu optimal untuk itu dipandang perlu ditingkatkan terutama dengan membekali Sumber Daya Manusia dengan pengetahuan Teknologi Informasi agar hasil pencegahan dan pemantauan terlaksana dengan baik, efesien, dan tepat guna”, hal ini dikatakan oleh Drs. Suiswantoro sebagai panitia palaksana kegiatan pelatihan.
Dikatakan oleh Drs. Suiswantoro yang juga sebagai Kepala Sub Bidang Pemantauan pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis, bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi maksud dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kelembagaan satuan pelaksana Pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan, meningkatkan kemampuan tenaga teknis aparat pemerintah daerah, mengembangkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan serta mengembangkan database yang berkaiatan dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis.
Lebih lanjut dikatakan Drs. Suiswantoro, peserta yang mengikuti pelatihan ini
sebanyak 30 orang terdiri dari Dinas/instansi terkait dan Kecamatan. Adapun
waktu kegiatan dilaksanakan selama 2 hari serta nara sumber yang berasal dari
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. ** (idl)