BENGKALIS - Jajaran Kantor Inspektorat Kabupaten Bengkalis menggelar ceramah agama dan silaturahim dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1443 H/2022 M, Rabu 30 Maret 2022, bertempat di Aula lantai II Kantor Inpektorat Bengkalis.
Kegiatan tersebut, dihadiri Inspektur Daerah H. Radius Akima, Sekretaris Dedy Kurniawan, Irban I Hamdan, Irban II H. Edi Setiawan, Irban III Maula Afrizal, Irban V Suhermanto, Kasubbag, Pejabat Fungsional, Staf dan Seluruh Karyawan/ti Inspektorat Daerah Kabupaten Bengkalis, Dengan penceramah Ustadz Awaluddin Hasibuan.
Inspektur Daerah Kabupaten Bengkalis H. Radius Akima mengatakan semoga melalui kegiatan hari ini, diharapkan dapat menjaga tali silatuhim di jajaran lingkungan Inspektorat Bengkalis. Mengingat momen seperti ini sangat sulit untuk dilakukan.
Menurutnya, menjaga tali silaturahim itu penting, sebagai perwujudan hubungan kemanusian dalam persiapan diri menyambut dan melaksanakan ibadah puasa.
“Untuk itu pada kesempatan ini mari kita senantiasa menjaga tali silaturahim kita, mari kita jaga hubungan kita dengan baik dan mari kita saling bermaaf-maafan sesama kita, supaya kita benar-benar bersih dan siap menyambut kedatangan bulan penuh berkah serta ampunan,” tutur Radius.
Kata Radius, menyambut bulan Ramadan hati, harus sudah benar-benar ihklas dan bersih. Untuk itu pelaksanaan hari ini momentum untuk saling memaafkan, karena dalam pergaulan sehari-hari pasti banyaklah yang salah dari pada yang benarnya.
Sementara itu Ustadz Awaluddin Hasibuan, menyambut bulan suci Ramadhan perlu dilakukan salah satunya memperheratkan tali silurahim sesama, seperti yang di gelar Inspektorat hari ini.
Kemudian membersihkan diri hubungan dengan Allah yaitu dengan melakukan mandi taubat dan sholat taubat, perbanyak istighfar mohon ampun kepada Allah dan kedua orang tua. Selanjutnya menjaga hubungan dengan manusia, dengan cara melakukan silaturahim, saling bermaaf-maafan kemudian dibekali pemahaman ilmu tentang bulan Ramadhan.
Ustadz Awaluddin juga menyampaikan, beberapa hal yang membatalkan puasa dan tidak sahnya puasa, seperti tidak membaca niat puasa Ramadhan.
"Ini puasa wajib, jika tidak dibaca niatnya, maka puasa tidak sah, niat bisa dibaca ketika usai sholat tarawih, sebelum tidur atau lebih baik lagi dibaca saat melakukan sahur,"jelas Awaluddin.
Setelah tausyiah dan pembacaan do'a, dilanjutkan dengan pemberian sagu hati oleh Inspektur ke tenaga honorer, tenaga keamanan, tenaga kebersihan dan dilanjutkan dengan bersalam-salaman.#DISKOMINFOTIK.