BENGKALIS– Sebanyak 200 anggota Perlindungan Masyaraka (Linmas) dari 20
desa/ kelurahan se-Kecamatan Bengkalis ikuti pelatihan penanggulangan
bencana. Kegiatan ditaja Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah
(Satlak PBD) tersebut dibuka Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis H. Suayatno,
juga sebagai Ketua Harian Satlak PBD Kabupaten Bengkalis, di Ballroom
Hotel Marina, Selasa (10/1/12).
Wabup H. Suayatno dalam arahannya mengatakan, “daerah kita secara geografis kondisinya cukup rawan terhadap bencana alam, terutama banjir, kebakaran hutan dan lahan serta angin puting beliung. Kondisi seperti ini memerlukan penanggulangan yang serius dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dengan memberdayakan setiap potensi yang ada secara maksimal,” ujar Suayatno.
Lebih lanjut dikatakan Suayatno, sejalan dengan Kepmendagri Nomor 131/2002 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah. Tujuannya, untuk menciptakan kepedulian langkah dan tindakan nyata, bagi aparat pemerintah termasuk masyarakat di daerah, dalam upaya mengantisipasi bencana, penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi yang bertumpu pada kemampuan, kemandirian serta keswadayaan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna.
Suayatno juga mengatakan, “untuk itu, guna mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di Kabupaten Bengkalis, hendaknya dapat dimulai dati tingkat kelurahan dan desa,” katanya lagi.
Wabup berharap dengan kegiatan pelatihan berlangsung sehari tersebut dapat berfungsi memberikan bantuannya kepada korban bencana sesuai dengan ilmu yang dimiliki, pada saat terjadi bencana. “Serta merupakan titik sentral untuk melaksanakan misi kemanusiaan yang diaktualisasikan terhadap nilai harkat dan martabat manusia,” pintanya.***(edit/dik_RT.C)
Wabup H. Suayatno dalam arahannya mengatakan, “daerah kita secara geografis kondisinya cukup rawan terhadap bencana alam, terutama banjir, kebakaran hutan dan lahan serta angin puting beliung. Kondisi seperti ini memerlukan penanggulangan yang serius dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dengan memberdayakan setiap potensi yang ada secara maksimal,” ujar Suayatno.
Lebih lanjut dikatakan Suayatno, sejalan dengan Kepmendagri Nomor 131/2002 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah. Tujuannya, untuk menciptakan kepedulian langkah dan tindakan nyata, bagi aparat pemerintah termasuk masyarakat di daerah, dalam upaya mengantisipasi bencana, penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi yang bertumpu pada kemampuan, kemandirian serta keswadayaan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna.
Suayatno juga mengatakan, “untuk itu, guna mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di Kabupaten Bengkalis, hendaknya dapat dimulai dati tingkat kelurahan dan desa,” katanya lagi.
Wabup berharap dengan kegiatan pelatihan berlangsung sehari tersebut dapat berfungsi memberikan bantuannya kepada korban bencana sesuai dengan ilmu yang dimiliki, pada saat terjadi bencana. “Serta merupakan titik sentral untuk melaksanakan misi kemanusiaan yang diaktualisasikan terhadap nilai harkat dan martabat manusia,” pintanya.***(edit/dik_RT.C)