Buka MTQ Rupat Utara, Bupati Bengkalis Ajak Bumikan Al Quran

icon   Pada 11 April 2012 Bagikan ke :

RUPATUTARA– Bupati Bengkalis Herliyan Saleh mengajak seluruh umat Islam di Kecamatan Rupat Utara untuk membumikan kalam-kalam Ilahi. Al Quran merupakan sumber inspirasi yang tak pernah kering dari waktu ke waktu.

Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) X di halaman Kantor Camat Rupat Utara Tanjung Medang, Rabu malam (11/4/12). Turut hadir Wakil Bupati Bengkalis Suayatno beserta istri, Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Romaini Herliyan, para pejabat Eselon II dan III, Camat Rupat Yusrizal dan Camat Rupat Utara Agus Syofian.

Menurut Herliyan, Al Quran berisikan wahyu dari Allah mengandung nilai sastra dan seni yang sangat tinggi dan memiliki susunan kata yang indah. Kitab suci Al Quran merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Semakin di dalami Al Quran, semakin diyakini kebenaran firman Allah SWT.

“Kita semua dianjurkan untuk terus membaca Al Quran dengan seni dan suara yang merdu, sehingga dapat menggetarkan jiwa setiap insan, melembutkan hati yang keras, menenangkan dan melegakan perasaan yang gundah, serta menyatukan jiwa dan perasaan hati umat manusia dengan Allah SWT,” ujarnya seperti dikutip dari release Humas Pemkab Bengkalis kepada riauterkini.com, Kamis (12/4/12).

Pada kesempatan ini Herliyan juga menghimbau, untuk terus memotivasi anak-anak dan generasi muda untuk giat membaca Al Quran. Diharapkan dapat membentuk pribadi yang santun dan berakhlak mulia.

“Mari mengaktifkan tradisi Maghrib mengaji atau tradisi membaca Al Quran usai shalat Maghrib. Jangan biasakan anak-anak kita menonton televisi pada waktu maghrib,” pintanya.

Disampaikan Herliyan, tradisi Maghrib mengaji banyak memberikan manfaat. Pertama, terjadinya komunikasi antara anak dengan orang tua, sehingga dapat berbagi ilmu agama serta akhlak dan budi pekerti. Kedua, dapat menghindari diri dari kegiatan-kegiatan malam, seperti penyimpangan prilaku, penggunaan obat-obat terlarang, kenakalan remaja dan pengaruh negatif dari lingkungan.

“Selain itu, untuk pembinaan Al Quran bagi anak-anak kita, saya berharap agar terus menghidupkan taman pendidikan Al Quran (TPA/TPQ) dan bentuk lainnya. Gaungkanlah syi’ar Islam melalui gemar membaca Al Quran sejak usia dini. Alokasi Dana Desa (ADD) juga dapat dimanfaatkan untuk pembinaan pendidikan Al Quran ini, terutama untuk membayar upah lelah guru-guru mengaji,” imbuhnya.***(dik)