TIM Pemadam BLH Pantau Desa Petani

icon   Pada 8 Juli 2011 Bagikan ke :

BENGKALIS - Tim Pemadam Kebakaran dari Badan Lingkungan Hidup(BLH) dan Manggala Agni dinas kehutanan Perkebunan Kabupaten Bengkalis, kamis (7/7/11) bergerak ke desa petani kecamatan mandau. Dua tim regu pemadam tersebut melakukan pemadaman kebakaran yang terjadi di lahan masyarakat setempat.

Kepala BLH Kabupaten Bengkalis melalui Sekretaris BLH, Imam Hakim Msi dihubungi, kamis (7/7/11) mengatakan, sekitar pukul 09.00 wib, dua tim pemadam dari instansi berbeda ini turun bersamaan ke desa petani kecamatan mandau.

“ada informasi telah terjadinya kebakaran disana, setelah memastikan kondisi lapangan dan lainnya, tadi pagi sekitar pukul 09.00 wib, tim pemadam BLH bersama kehutanan bergerak kesana untuk melakukan pemadaman, ujar Imam.

Belum diketahui pasti luas lahan yang terbakar asal muasal titik api, hanya kata imam, informasi yang diperoleh, lahan yang terbakar tersebut milik masyarakat,”belum ada informasi asal mula api dan berapa luas lahan yang sudah terbakar. Informasi yang sudah kita terima lahan yang terbakar milik masyarakat,”terangnya lagi. Ditanya soal kondisi kebakaran didesa sepahat, kata imam berkat kerja keras masyarakat peduli apai (MPA) setempat dibantu peralatan dari perusahaan serta hujan yang turun kemarin, api bisa dipadamkan.”Alhamdulillah kebakaran di sepahat sudah berhasil dipadamkan, ujarnya.

Sejauh ini kata imam, selain didesa petani belum diperoleh informasi ada titik api atau kebakaran lain di Kabupaten Bengkalis.”belum diperoleh informasi ada titik api atau kebakaran dilokasi lain,ujarnya.

Terkait kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini serta kemungkinan suhu ektrim yang terjadi pada bulan juni ini, pemerintah kabupaten bengkalis melalui BLH kata imam sudah terkirim surat ke seluruh pemerintah kecamatan untuk terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait soal kemungkinan kebakaran yang terjadi.

“kita juga terus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran dimusim kering seperti ini, terlebih untuk areal perkebunan dengan tekstur lahan bergambut tebal,”pintanya.(auf-DP)